Mahfudhotin. Powered by Blogger.
RSS

Journey (soundtrack of at the dophin bay movie)

It’s a long long journey
Till I know where I’m supposed to be
It’s a long long journey
And I don’t know if I can believe
When shadows fall and block my eyes
I am lost and know that I must hide
It’s a long long journey
Till I find my way home to you
Many days I’ve spent
Drifting on through empty shores
Wondering what’s my purpose
Wondering how to make me strong
I know I will falter I know I will cry
I know you’ll be standing by my side
It’s a long long journey
And I need to be close to you
Sometimes it feels no one understands 
I don’t even know why I do the things I do
When pride builds me up till I can’t see my soul
Will you break down these walls and pull me through
Cause it’s a long long journey
Till I feel that I am worth the price
You paid for me on cavalry
Beneath those stormy skies
When Satan mocks and friends turn to foes
It feels like everything is out to make lose control
Cause it’s a long long journey
Till I find my way home to you

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Welcome To Jember ^^



Siap Beraksi! Yuuhuuu Welcome Jember!!! Lokomotif besi panjang yang menghantarkan kami dalam sebuah perjalanan mengharu biru atas nama kebersamaan. Sebuah perjalanan surabaya-jember yang membawa kami kepada suatu ‘acara kemenangan’ yang tak akan pernah terlupakan sepanjang masa. Acara yang akan menjadi cerita motivasi dikehidupan selanjutnya masing-masing dari kami. Yaitu,  Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang diselenggarakan di Universitas Jember (Unej). Awalnya, kami di Tim LKTI ini hanya iseng mengikuti program pengabdian masyarakat yang bertemakan environment for live, environment to do. Ide spontan tercetus begitu saja, tanpa basa-basi tiga hari melakukan riset lingkungan di wilayah Surabaya, maklum kami sedang menekuni pembelajaran setara strata satu di Universitas Airlangga. Walhasil jadilah proposal berjudul “Modifikasi Unit Prasedimentasi dengan Magnetic Prasedimentation dalam Pengolahan Air Minum Pdam sebagai Solusi Pengendap Berbagai Macam Partikel dengan Cepat dan Hemat” untuk diikutkan dalam lomba tersebut. Bismillahorrohmanirrohim, seminggu setelah pengiriman proposal, tidak disangka-sangka tim kami termasuk sepuluh besar yang akan mengikuti seleksi selanjutnya di Unej. Surprise! Kami mengucap syukur alhamdulilah, benar dalam hadist Qudsi yang mengatakan nafsihi dzakartuhu fii nafsii, Allah terserah pada prasangka hamba-Nya. Masya Allah Masya Allah. :D
                                                             
Tiba di stasiun Jember tepat saat magrib berkumandang. Sholat jamaah kami dirikan di salah satu tempat ibadah di stasiun kota pantai putih papuma itu. Kami istirahat sejenak di stasiun sambil makan jajanan seadanya yang telah kami siapkan dari kosan, itung-itung hemat sebagai mahasiswa yang jauh dari orang tua. Sudah 40 menit kami menunggu kedatangan panitia untuk menjemput supaya kami bisa segera istirahat di penginapan, tapi panitia tak kunjung muncul juga. Mulai sebal dengan ketidak profesionalitasnya kawan jember, kami panik dengan terus memencet tombol call di handphone. Kami merasa ditelantarkan, karena pihak Unej telah berjanji akan datang tepat setelah magrib tiba, terpaksa kami harus menunggu. Pukul 08.00 waktu Indonesia timur, kami baru bisa melakukan check in dua kamar, satu kamar untukku dan anggota perempuan dalam tim kami, kamar yang lain untuk satu-satunya rombongan lelaki dari Surabaya.


Hari kedua. Pagi itu, berjumpa mahasiswa hebat di negeri ini, sepuluh peserta LKTI Nasional berkumpul dalam Aula Fakultas Pendidikan untuk melakukan technical meeting yaitu pertemuan yang diselenggarakan oleh panitia yang bertujuan untuk memberi penjelasan mengenai teknis pelaksanaan, sistem kompetisi, dan pengundian nomor urut presentasi, yang diikuti oleh perwakilan tiap tim. Kami mendapatkan urutan kedua presentasi dari bawah, oh My God, lama amat batinku. Tapi mau dikatakan apalagi itulah nasib yang tidak perlu disesali. Mulailah kami saling menghibur diri dengan bercanda, sengaja tidak belajar lagi, karna memang jauh sebelum hari H ini, kami telah latihan presentasi sebanyak 15 kali lebih. Berhubung kami bertiga dalam satu tim terdiri atas prodi yang berbeda meskipun satu fakultas di universitas, kedekatan kian terasa sejak adanya rasa senasib antar peserta. Ada rasa lelah dan seru yang menjadi topik pembicaraan pada tim kami yang terdiri atas saya, Er Er dan Arif, menunggu dipanggil panitia untuk mempresentasikan hasil proposal kami. Rasa dag dig dug yang mengalun cepat dan tidak beraturan menyeruak di hati kami, terlihat saat kami tidak konsentrasi saat dipanggil oleh panitia bahwa giliran kamilah yang akan melakukan take action siang itu, tangan dingin, juga keringat yang tiada ada habisnya, hingga saya menghabiskan setengah wadah tissue 120 sheets secara tak sadar. 


Setelah seluruh tim melakukan presentasi, kini tiba saatnya juri memutuskan siapa yang akan memenangkan juara 1, juara 2 dan juara 3 melalui skor tertinggi yang mereka berikan. Karena pengumuman juara 3 besar LKTI Nasional ini merupakan moment terbesar sepanjang tahun 2012, tidak menyangka bias masuk 3 besar dari 10 LKTI se-Nasional (Alhmdulilah Allah) dan ini tentang lingkungan (padahal diri ini orang matematika hahaha).  Rasa bahagia atas kemenangan kami sebagai juara 3,tak lupa kami berfoto-foto untuk mengabadikannya.

Hari Ketiga. Penutup dari serangkaian acara LKTI ini adalah Fill trip yeyy yeeyyy yeyyy.. Nah kunjungan pertama ialah Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Inilah pengalaman itu, sinar pagi bias terlihat pukul 5.30 am, kami (10 tim se-negeri ini) berjalan pagi menikmati kunjungan pagi itu. Kemudian, kami dibawa berkeliling ke Pabrik pembuatan coklat dan kopi, hmm layaknya study tour , pemandu kami langsung dari Manager Pabrik coklat dan kopi dengan ramah menjelaskan proses pemilihan bibit yang tepat, penanaman, pemanenan, hingga proses mentah menjadi serbuk halus kopi dan larutan kental coklat. Jujur saja, sebenernya, aku tidak begitu mengerti (walau aku dulu anak IPA), mencoba untuk paham tapi tetep pikiran nolak auoooooo!! Tolong akuu! Tanpa sadar mukapun semakin kusut. But, whatever lah, yang kusuka perjalanan ini ialah aku sedang berada di satu-satunya desa yang menjadi penghasil kopi dan coklat terbesar di negeri ini! Bayangkan saja tidak ada lagi selain disini. Hehe
 

Setelah mendapatkan pengetahuan outdoor bersama dengan seambrek ilmu baru tentang alam, kami digiring panitia ke Aula Pusat Penelitian Kopi dan Cacao, kami diberi sekotak nasi beserta kue lagi untuk makan siang. Juga istirahat siang dan sholat dzuhur, hhhh… walau tubuh terasa letih, tapi inilah pengalaman dan pastinya mahal harganya. Yuup! This is the last. Akhirnya dengan rasa bahagia tiada terkira sedikit kelelahan, kami, para peserta dari 10 tim pulang dengan sempoyongan (lebay). Bersyukur mendapat ilmu yang luar biasa, sempat terbenak ketika aku melakukan perjalanan ini, (ingin meneruskan cita-cita lama yang bersemi kembali untuk menjadi Pendiri Swasembada lingkungan hehehe) tapi semua sudah terlanjur. Eit! jangan salah! aku tetep optimis untuk menjadi Pendiri Lembaga Pendidikan ala Rumah Tahfidz. Semoga, Amin ya Allah. :)

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

IBU




Ibu, Engkau yang tampak keras dan tegas, namun lembut hatimu
Engkau tak pernah menggurui
Engkau membiarkan kami memilih jalan hidup melalui contoh yang kau lakukan
Engkau yang memberikan teladan agar kami dapat belajar

Ibu, Yang kerapkali mengingatkan supaya berdoa
Yang selalu menghubungi tepat pada waktunya
Yang selalu menunjukkan betapa pentingnya amanah
Yang memberi semangat dan harapan dikala kami sedang dalam masalah

Ibu, Maafkan tatkala kami bandel semasa kami kecil
Maafkan membuatmu kesal saat kami marah karna diejek teman
Sehingga kami meninggikan suara dihadapanmu
Maafkan kami yang sedikit meluangkan waktu, pun sekadar membuatkan teh

Ibu, Mungkin hanya ucapan terima kasih yang dapat kami berikan
Karena ibu telah membawa kami ke dunia ini
Karena ibu telah melahirkan kami dengan segala pengorbanan
Ibu, dengan apa kami membalasmu
Ketahuilah ibu, kami sayang padamu
Dengan sepenuh jiwa kami menghormati dan mencintaimu

Kini Ibu, Jemarimu yang tua itu terjulur
Kulitmu yang makin mengeriput terjajah usia yang menua
Pandanganmu yang kabur terkikis oleh waktu
Suaramu yang serak agak parau yang keluar dari bibir yang tak sama seperti dulu

Allah tempatkanlah beliau ditempat mulia disisi-Mu
Senantiasa jaga dalam rahmat-Mu yang tanpa batas
Biarlah doa ini menjadi penyambung harapan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS