“Tariklah pelajaran dari sebongkah batu yang sedemikian kokoh, tetapi
dapat berlubang meski dibasahi air setetes demi setetes”. Melalui
hal-hal kecil yang seringkali diremehkan, sebenarnya dapat ditemukan
fenomena-fenomena yang maha dahsyat manfaatnya. Mari sejenak merenung,
meninggalkan rutinitas kehidupan sejenak, memerhatikan alam, kemudian
merenung dan memikirkan benda-benda di jagad raya ini.
Matahari, salah satu benda di jagad raya, adalah sebuah bintang yang
merupakan benda angkasa dalam tatasurya yang berpijar sekitar 1.392.429
km. Jarak antara titik pusat bumi ke titik pusat matahari kurang lebih
149.572.640 km. Matahari memancarkan cahaya dan panas. Ada cahaya
matahari yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Sementara, gelombang
radio dan sinar X dan pancaran elektro magnet lain tidak dapat dilihat
oleh pandangan mata. Di sisi lain, sinar matahari bermacam-macam meski
hanya ada satu sumbernya. Matahari berwarna merah saat tenggelam, kuning
disiang hari. Selanjutnya, pelangi sebagai spektrum yang berbentuk
lengkung yang tampak dilangit akibat pembiasan sinar matahari oleh
titik-titik hujan menghasilkan tujuh warna yang berbeda-beda,
mejikuhibiniu.
Terlalu banyak pelajaran yang dapat ditarik dari matahari. Sejatinya
matahari itu kumpulan dari api yang panas juga disatukan oleh reaksi
kimia. Api memerlukan 3 unsur, yakni oksigen, panas, dan karbon.
Seandainya oksigen dan karbon tidak seperti keadaanya yang sekarang,
yang berarti mudah bereaksi terhadap yang lain, maka pembakaran spontan
akan terjadi dimana-mana. Bisa-bisa manusia terbakar begitu saja saat
cuaca sangat panas. Sedangkan, jika karbon dan oksigen mempunyai kadar
yang kurang dari sifatnya yang sekarang, pastilah susah untuk menyalakan
api, bahkan malah musatahil. Jika demikian kehidupan menjadi sangat
terbatas dan kenyamanan hidup tidak terasa.
Salah satu ‘penemuan utama; manusia adalah “API”. Tanpa api kemajuan
yang dicapai sekarang tidak mungkin akan terwujud. Salah satu produk
IPTEK dari Belanda yang terlaksana melalui pembakaran oleh api ialah
“SolaRoad”. Di provinsi Noord-Holland, SolaRoad menjadi kekuatan surya
yang dapat berpindah ke jalur sepeda atau kendaraan sejenisnya melalui
proses asimilasi sinar, yakni menyerap energi matahari dan mengubahnya
dalam bentuk energi elektrik.
Produk IPTEK yang menghabiskan dana sekitar 3juta Euro ini bahannya
berasal dari beton yang dibungkus dalam kaca tempered. Menurut Henk
Kamp, Menteri Keuangan Belanda yang dikutip CNN, “SolaRoad adalah
perusahaan pertama di dunia yang dapat membawa Belanda menjadi yang
terdepan dalam inovasi ramah lingkungan.”, saat peresmian jalan tenaga
surya. Belanda bereskperimen untuk menggunakan energi tersebut untuk
menyalakan listrik di jalanan dan untuk jaringan nasional menurut Sten
De Wit yang dikutip dari dream.co.id.
Rancangan SolaRoad
Menurut ahli fisikawan di Belanda SolaRoad ini diharapkan mampu
menjadi terobosan produk IPTEK canggih yang berkembang dan dapat
diteladani oleh Negara yang lain. Rencananya SolaRoad ini akan diuji
slaman 2 tahun dengan digunakan oleh sekitar 2000 pengguna per harinya.
Jalur SolaRoad diharapkan mampu menghasilkan 140kilowatts selama 16 hari
seiring dengan bertambahnya mobil dan sepeda dengan energi listrik ini.
Selain itu, cara pemakaiannya pun dirancang supaya aman bagi pengguna,
yakni, untuk mencegah selip pada ban jika dilewati maka sudah di
antisipasi dengan menambahkan anti selip khusus dalam jalur SolaRoad
tersebut.
Berikut Gambar-gambar produk IPTEK Belanda>> SolaRoad.
Bahan dan Jalan SolaRoad
Menurut penelitian TNO, jalan raya di Belanda sepanjang 137.000 km
mendapatkan pancaran sinar matahari dengan total 35.000 km jalur sepeda
dan mobil serta pembangunan jalur kendaraan baru yang masih
ditindaklanjuti akan dijadikan lokasi pilot project SolaRoad. Pilot
project SolaRoad ini diharapkan mampu memberikan informasi jumlah energi
yang dihasilkan SolaRoad ketika frekuensi pancaran matahari sangat
tinggi dan jumlah energi yang didistribusikan ketika sangat sedikit.
Proses pemindahan energi listrik ke penerangan listrik di jalanan
adalah dengan cara menghubungkan kabel plug-in yang telah tersedia ke
dalam kendaraan elektrik pengguna.
Memang, menarik pelajaran tidak harus selalu melalui pengetahuan yang
dalam, tetapi juga melalui pengalaman, yakni dengan mengkaji tentang
manfaat SolaRoad melalui Holland Writting. Pemahaman terhadap sekeliling
alam semoga dapat menggugah batin kita, seluruh warga Indonesia, untuk
melangkah dengan benar, melalui upaya mengambil pelajaran dari apa yang
kita kenal dan saksikan.
BY : ASMATUQA (27/04/15)
Sumber Referensi:
FAQ-SolaRoad
SolaRoad: laluan basikal berpanel solar di Belanda.
dream.co.id
www.tno.nl
www.publitas.nl
FAQ-SolaRoad
SolaRoad: laluan basikal berpanel solar di Belanda.
dream.co.id
www.tno.nl
www.publitas.nl
https://www.google.com/search?q=solaroad+belanda&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=g9w8VdW2NoKdugSwxAE&ved=0CAcQ_AUoAQ&biw=1366&bih=645
https://www.google.com/search?q=matahari+dan+api&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=fd08Vccphqi7BI3PgMgM&ved=0CAcQ_AUoAQ&biw=1366&bih=645#imgrc=gZEp-vLxD69UNM%253A%3BgzIpoMk6hdPneM%3Bhttps%253A%252F%252Fspringsummerautumnwinter.files.wordpress.com%252F2010%252F04%252Fpijar-api-matahari.jpg%3Bhttps%253A%252F%252Fspringsummerautumnwinter.wordpress.com%252F2010%252F04%252F25%252Fnasa-tangkap-pijar-api-matahari%252F%3B1280%3B720
0 comments:
Post a Comment